NAMA Tara Basro dikenal lewat beragam perannya di sejumlah film. Salah satu yang melambungkan namanya adalah peran Rini di film Pengabdi Setan (1 & 2). Totalitasnya memerankan Rini menjadi salah satu kekuatan film besutan sutradara Joko Anwar ini.
Perempuan pemilik nama lengkap Andi Mutiara Pertiwi Basro ini lahir di Jakarta 11 Juni 1990 ini memiliki darah keturunan Bugis, Sulawesi Selatan. Tara Basro merupakan anak dari pasangan Iskandar Basro dan Sukmawati Iskandar.
Pencapaiannya di dunia seni peran Indonesia membuahkan sejumlah penghargaan, di antaranya Piala Citra tahun 2015 untuk kategori Pemeran Utama Wanita Terbaik lewat film A Copy of My Mind. Ia juga berhasil memenangkan Pemeran Utama Wanita Terfavorit Usmar Ismail Awards 2016. Sebelum itu, nama Tara sudah seringkali masuk nominasi ajang perfilman.
Film-film yang dibintangi Tara umumnya mendapat ulasan positif terutama dari kualitas produksinya. Ada Catatan Si Boy, Hi5teria, Hoax, Make Money, Princess Bajak Laut dan Alien, Killers, Pendekar Tongkat Emas, The Right One, Another Trip to the Moon, A Copy of My Mind, 3 Srikandi, Ini Kisah Tiga Dara, Pengabdi Setan, Gundala, Perempuan Tanah Jahanam, hingga Pengabdi Setan 2: Communion.
Perjalanan Tara merintis karier di dunia hiburan Tanah Air dimulai pada usia 15 tahun dengan menjadi finalis Gadis Sampul (2005). Namun ia tidak menekuni jalur modeling karena pindah ke Australia bersama keluarganya dan menimba ilmu selama empat tahun di Technical and Further Education New South Wales (TAFE NSW) Australia.
Lulus kuliah, Tara memulai kariernya di Indonesia dengan mengikuti berbagai casting namun belum juga berhasil. Pernah suatu kali, ia sangat gugup hingga tidak mampu menampilkan performa terbaik saat diminta untuk menari, bernyanyi, dan berakting. Hebatnya, kegagalan tidak membuat Tara menghentikan langkahnya, namun justru memacunya untuk semakin mengembangkan diri.
Dengan perjuangan keras, akhirnya Tara berhasil lolos casting untuk peran sebagai Putri di film Catatan Si Boy tahun 2011. Film itu bahkan membuatnya meraih penghargaan Aktris Pendatang Baru Terbaik Indonesian Movie Actors Awards tahun 2012. Barulah setelah itu, tawaran demi tawaran menghampirinya. Ia bahkan dijuluki ‘kesayangan’ Joko Anwar karena selalu bermain di film yang disutradarainya.
Selain akting ciamik, sosok Tara secara personal juga terbilang anti-mainstream. Ia adalah perempuan yang berani speak-up dengan caranya sendiri. Tara dikenal sebagai sosok yang selalu membagikan nilai-nilai positif.
Lihat saja saat ia ramai dikomentari warganet perihal tubuhnya yang kian berisi setelah menikah. Ia tak menggubris ocehan tersebut karena baginya itulah cara untuk menyuarakan body positivity. Ia ingin mendobrak standar kecantikan yang selama ini dianut perempuan yaitu tubuh langsing dan kulit putih.
Dan tanpa banyak ‘bersuara’ Tara juga membagikan kepeduliannya terhadap agresi Israel di Palestina di laman Instagram @tarabasro. Dengan ikon semangka, Tara membagikan berbagai informasi dari mancanegara terkait protes terhadap tindakan di luar batas kemanusiaan yang dilakukan Israel dengan dalih ‘membela diri’ dari serangan Hamas.
Pernikahan Tara dengan aktor Daniel Adnan pada 17 Juni 2020 cukup membuat publik terkejut karena keduanya tak pernah mengumbar kedekatan mereka. Dalam sebuah podcast, Tara bahkan mengaku bahwa menemukan jodoh adalah misteri Ilahi yang sebelumnya tidak ia rencanakan.
Dipertemukan lewat film Gundala, Tara kemudian melihat sosok Daniel yang berdarah Ceko-Jawa memiliki segala kriteria yang diharapkannya dari seorang pendamping hidup.
Kini, hampir empat tahun menikah, keduanya terlihat santai meskipun belum dikaruniai momongan. Menurut Tara, ia dan sang suami tidak ngoyo tapi juga tidak menunda punya anak. Seperti misteri jodoh, mereka mengaku siap kapan pun Allah memberikan amanah.
KOMENTAR ANDA